Dibaca : 485
BeritaBerlian.com, Bandar Lampung – Bank Indonesia (BI) mencatat ekonomi Lampung pada triwulan II
2017 secara tahunan tumbuh 5,03% (yoy). Angka itu, di atas rata-rata
pertumbuhan ekonomi Sumatera (4,09%) dan nasional (5,01%).
“Secara
historis, pertumbuhan ekonomi Lampung memang bukan yang tertinggi.
Umumnya berada pada posisi ketiga atau keempat dengan pertumbuhan
tertinggi di Sumatera. Kecuali pada triwulan IV 2013, Lampung menempati
urutan pertama,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Lampung,
Arief Hartawan, di Bandar Lampung, Selasa 12 September 2017.
Meski
demikian, BI mencatat secara triwulanan (qtq) pertumbuhan ekonomi
Lampung pada triwulan II 2017, sebenarnya merupakan yang paling pesat
se-Sumatera (Lampung 4,29% qtq, Sumatera 2,19% qtq). Pertumbuhan itu,
didukung konsumsi domestik menguat dan investasi meningkat.
“Capain
triwulanan tersebut menunjukkan geliat perekonomian Lampung cukup
tinggi dan memberikan optimisme bahwa prospek pertumbuhan ekonomi masih
cukup baik. Prospek pertumbuhan ekonomi Lampung semakin menjanjikan
dengan pembangunan infrastruktur strategis, seperti Jalan Tol Trans
Sumatera, Bandara Internasional Radin Inten II, perluasan dermaga
Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni, peningkatan distribusi listrik,
pengembangan pariwisata, dan rencana pengembangan kawasan industri,”
kata Arief Hartawan.
Dari
sisi sektoral, kata Arief, sumber pertumbuhan ekonomi Lampung relatif
merata dengan tiga sektor utama yakni pertanian, industri pengolahan,
dan perdagangan. Kondisi ini cukup menguntungkan Lampung di tengah harga
komoditas yang berfluktuasi, khususnya harga komoditas tambang yang
masih berada pada level rendah.
Seandainya
ekspansi fiskal pemda berjalan lebih optimal, pertumbuhan ekonomi
Lampung tentu akan lebih tinggi lagi. Arief menyarankan dalam kondisi
fiskal daerah relatif terbatas, progam jangka pendek yang bisa ditempuh
pemda adalah menarik investasi swasta sebanyak mungkin dengan
memperbaiki iklim investasi.
Misalnya,
melalui percepatan dan penyederhanaan perizinan, pemberian insentif
regulasi pengembangan usaha, dan komunikasi program investasi secara
profesional. Guna mendukung langkah pembenahan iklim investasi itu, KPBI
Lampung bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan kabupaten dan kota akan
mengembangkan Forum Investasi Lampung (FOILA).
Terkait
hal ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi
Lampung, Taufik Hidayat, mengatakan pertumbuhan ekonomi Lampung masih
yang tertinggi di Sumatera, bahkan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
rata-rata Pulau Sumatera. Dilihat dari pertumbuhan ekonomi Lampung
semester 1 2017 dibandingkan semester 1 2016, Lampung berada di posisi
lima Sumatera.
Agak
melambatnya pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan II (yny) salah satunya
karena kontraksi pengeluaran pemerintah minus 6,8% (- 6,8%). “Ini karena
akibat pergeseran pembayaran gaji ke-13 dari Juni ke Juli 2017. Selain
itu realisasi belanja modal pemerintah yang masih rendah. Kondisi ini
terjadi di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung,” kata Taufik
Hidayat. (*)
levaquin 250mg generic order levofloxacin 500mg
Unleash your skills in our epic online world! Lucky Cola