Dibaca : 435
Beritaberlian.com, Bandarlampung —- Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengapresiasi keberhasilan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo beserta jajaran Pemerintah Provinsi Lampung dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan tingkat inflasi di Provinsi Lampung.
Bank Indonesia mencatat pertumbuhan perekonomian Provinsi Lampung diperkirakan sebesar 5,1-5,2 % (yoy). Pada kwartal ketiga 2017, ekonomi Lampung mencapai 5,21 persen, hal ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Sumatera sebesar 4,4 persen bahkan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,06 persen. Demikian diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo usai Upacara Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Jumat (19/1/2018) di Aula Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung.
Sementara tingkat inflasi Provinsi Lampung juga dapat dikendalikan dengan baik sebesar 3,02 % (yoy) , lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Sumatera dan nasional sebesar 3,31 % dan 3,61 % (yoy), ujar Mantan Menteri Keuangan ini.
“Kami mengapresiasi pencapaian yang telah diraih oleh Pak Gubernur bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan para pemangku kepentingan lainnya. Kedepan, kita berharap momentum ini terus dipertahankan hingga ke tahun 2018. Di 2018 pertumbuhan ekonomi secara nasional ditarget pada 5,1 -5,5 persen, kita berharap Lampung bisa 1 hingga 2 persen diatas itu,” kata Agus.
Untuk mencapai hal tersebut, tentu diperlukan komitemen seluruh pemangku kepentingan, beri perhatian pada investasi , karena insvestasi selama ini memberikan kontribusi yang baik bagi ekonomi Lampung, selain itu lain juga mencari sumber-sumber investasi lain seperti industri pariwisata, industri kreatif, perikanan, dan bentuk pengolahan lainnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, selama tiga tahun terakhir, Pemerintah, Bank Indoensia dan Pemerintah Daerah serta seluruh stake holder telah cukup berhasil menjaga inflasi rendah dan stabil. “Secara nasional laju inflasi di tahun 2017 berada pada level 3,61 persen ini merupakan pencapaian yang baik karena rendah dan sesuai target. BI menyakini, di 2018 Inflasi berada di range yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, yakni 3,5 plus minus 1 persen. Ditahun keempat inflasi kita rendah dan stabil sesuai dengan target ,” ujarnya optimis.
Agus mengatakan, memang pada bulan Desember 2017, laju inflasi mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen, hal tersebut antara lain selain disebabkan adanya libur natal dan akhir tahun, juga akibat terganggunya pasokan beras . Menurutnya, kebijakan pemerintah saat ini untuk mengimpor beras merupakan langkah yang baik guna menjaga ketersediaan beras untuk kebutuhan masyarakat sehingga dapat menekan laju inflasi.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan sinergitas yang selama ini telah terjalin dengan baik dengan Bank Indonesia dapat terus dipertahankan. Menurutnya, Bank Indonesia selama ini telah memberikan kontribusi positif dan menjadi mitra strategis bagi Pemerintah Daerah Lampung dalam mengembangkan dan membangun perekonomian Lampung. “Eksistensi Kepala Perwakilan BI sangat penting untuk mengarahkan kebijakan fiskal daerah,” ungkap Gubernur Ridho.
Ia mengatakan rendahnya inflasi tahunan di Provinsi Lampung tidak terlepas dari upaya pengendalian inflasi yang konkrit TPID dalam menjaga inflasi agar tetap rendah dan stabil, sehingga pertumbuhan dan pembangunan yang kita capai tidak tergerus oleh inflasi .
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung dijabat oleh Budiharto Setyawan menggantikan Arief Hartawan yang mengisi posisi Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Beijing. (***)