Beritaberlian.com, BANDAR LAMPUNG–Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri menerima penghargaan sebagai Tokoh Sosial Provinsi Lampung 2018 dari Yayasan Peduli Generasi Lampung (YPGL). Penghargaan tersebut didapat karena kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mendorong dan membangun rumah singgah untuk pasien warga Lampung yang berobat ke Jakarta. Pasien tersebut dari kalangan keluarga kurang mampu yang harus berobat ke Jakarta. Apa yang dilakukan Wagub tersebut, saat ini terus berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
YPGL juga menilai secara pribadi Wagub Bachtiar Basri memiliki komitmen membantu masyarakat tidak mampu. Salah satunya, Bachtiar memberikan bantuan mobil VW sebagai ambulance dalam mensupport YPGL. “Penghargaan ini surprise untuk saya, dan tidak ada niat selain untuk mensupport para teman-teman YPGL, ini benar-benar untuk kemanusiaan. Dan memang semasa mahasiswa juga tidak asing dan senang terhadap bentuk sosial kepada masyarakat,” ujar Bachtiar seusai mendapat penghargaan, di Rumah Dinasnya, Jumat (2/2/2018) malam.
Bachtiar mengatakan awal perjumpaannya dengan relawan YPGL saat menerima mereka beraudiensi di ruang kerja nya di Kantor Gubernur Lampung tahun 2015 silam. Lalu, lanjut Bachtiar, dia menceritakan bahwa Pemprov memiliki perhatian serius terhadap masalah kesehatan. “Pada ahirnya Pemprov memberi dukungan untuk membuat rumah singgah di Jakarta, YPGL lah para pahlawan dan kita hanya mensuport. Semoga ini bisa terus berjalan dan bisa bermanfaat untuk masyarakat Lampung,” ujar Bachtiar.
Sementara, Ketua Relawan YPGL Encep Supriadi mengatakan YPGL merupakan yayasan sosial kesehatan non profit yang bergerak di bidang pendampingan pasien duafa, dan pelayanan pasien duafa. “Fokus YPGL untuk pasien-pasien yang dirujuk dari Lampung ke Jakarta, lalu mereka kebingungan tidak ada keluarga dan kerabat di Jakarta. Kita layani dan dampingi dari Lampung sampai Jakarta melalui pelayanan ambulance gratis dan fasilitas rumah singgah gratis,” ujar Encep.
Sejak dirintis delapan tahun lalu, YPGL akhirnya memiliki rumah singgah swadaya pertama tahun 2012. Dan sejak kepemimpinan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dan Wagub Lampung Bachtiar Basri mereka juga memiliki rumah singgah yang berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
“Dari 2015 sampai saat ini rumah singgah kita satu di RSCM disuport oleh Pemprov Lampung melalui Dinas Sosial,” kata Encep. Ia menjelaskan dalam setahun ada sekitar 300 sampai 400 masyarakat yang dampingi oleh YPGL.
Untuk kriteria yang dapat menempati rumah singgah yakni pengguna BPJS kelas 3 dan memiliki surat keterangan tidak mampu. “Kami tidak sembarangan mempersilakan pasien yang tinggal di rumah singgah. Alhamdulilah dengan adanya fasilitas rumah singgah, pasien ini bergantian ada yang kontrol sehari ataupun dua hari, ada juga yang pulang lagi ke Lampung. Selama menjalani proses kontrol di Jakarta, itulah rumah singgah sangat bermanfaat dibandingkan mereka harus kos,” ujar Encep.
Untuk pembiayaan pasien dan keluarga pasien, lanjut Encep, pihaknya mencoba mencarikan donatur dari para dermawan yang peduli. “Kami menghubungi donatur lalu kami kirimkan data pasiennya dan kami punya komitmen donasi yang kami terima itu tidak pernah kami tahan. Setiap donasi kami langsung salurkan ke pasien dan donatur diberikan hak kewenangan untuk menghubungi keluarga pasien, apakah titipan mereka sudah sampai apa belum.(*)