Beritaberlian.com, PRINGSEWU – Memperingati Hari Wayang Sedunia 2018, Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat menggelar pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Kecuk Susilo yang membawakan lakon ‘Semar Mbangun Kahyangan’.
Acara yang digelar di Pekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Rabu (7/11/18) malam, dihadiri Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A., Ketua Persatuan Pedalangan lndonesia (PEPADI) Provinsi Lampung Prof.Dr.Ir.Hi.Sugeng P. Hariyanto, M.Si., Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pringsewu Drs.H.Heri lswahyudi, M.Ag., Kabag Humas dan Protokoler Kabupaten Pringsewu H.lbnu Harjianto, S.Pd., Kakan Kesatuan Bangsa dan Politik Sukarman, S.Pd., anggota DPRD Pringsewu Zunianto, camat serta penikmat kesenian Wayang Kulit dan masyarakat setempat.
Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A. saat menyampaikan sambutannya mengucapkan selamat memperingati Hari Wayang Sedunia 2018 kepada semua insan pewayangan dan seluruh pecinta wayang di Kabupaten Pringsewu.
Menurutnya, kesenian wayang harus tetap dilestarikan, karena selain dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan guna meningkatkan karakter bangsa, juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang luhur , dimana dalam sebuah lakon selalu mengandung filsafat dan mengajarkan budi pekerti luhur serta ajakan melakukan kebajikan, dan inilah sesungguhnya inti dari kesenian Wayang.
Dikatakan Fauzi, UNESCO pada 7 November 2003 silam telah menobatkan wayang sebagai Masterpiece of Oral and lntangible Heritage of Humanity atau Warisan Mahakarya Dunia Yang tak Ternilai dalam Seni Bertutur Asli Indonesia.
Sejak itulah, sambung Fauzi, setiap tanggal 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Sedunia. Dengan demikian, wayang bukan hanya menjadi milik lndonesia saja, namun telah diakui dan juga menjadi milik dunia.
Wabup Pringsewu mengatakan upaya-upaya pelestarian yang lebih intens dan masif terhadap seni budaya, akan terus digalakkan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, sebagai bagian dari program pembangunan kebudayaan nasional.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjadikan Wayang sebagai aset budaya bangsa yang dapat mendukung upaya peningkatan aktualisasi nilai-nilai Pancasila. “Aktualisasi nilai-nilai Pancasila melalui Wayang, adalah dalam upaya untuk membangun bangsa yang berkepribadian agar mampu hidup dengan berbudi luhur dan menjadi manusia yang bermartabat,” tutupnya.(*)