Beritaberlian.com, Updating Media Crisis Center (MCC) terkait Data Korban Tsunami Pandeglang dan Lampung, hingga Pukul 15.00 WIB, Senin (24/12/2018).
Hingga pukul 15.00 WIB, data yang dihimpun Media Crisis Center (MCC) SMSI dan PWI dari data Posko Utama Basarnas di kantor Kecamatan Labuan, korban meninggal dunia sebanyak 287 orang, korban luka-luka 757 dan korban yang belum ditemukan atau hilang sebanyak 63 orang.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
Korban yang berada di Kecamatan Carita yakni 71 orang meninggal dunia, 102 orang luka-luka dan yang masih hilang 3 orang.
Di Kecamatan Panimbang, 64 korban meninggal dunia, 157 orang luka-luka. Di Kecamatan Cigeulis, 3 orang meninggal dunia, 42 orang luka-luka.
Di Kecamatan Sumur, 38 orang meninggal dunia, 60 orang luka-luka. Di Kecamatan Labuan, 12 orang meninggal dunia, 80 orang luka-luka.
Di Tanjung Lesung, 52 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Di Kecamatan Cibaliung, 2 orang meninggal dunia, 118 orang luka-luka.
Di Kecamatan Cimanggu, 14 orang meninggal dunia, 41 orang luka-luka. Di Kecamatan Pagelaran hanya ada 27 orang luka-luka. Di Kecamatan Bojong, 2 orang meninggal dunia dan 2 orang luka-luka.
Di Kecamatan Menes, ada 2 korban meninggal dunia dan 14 orang luka-luka. Di Kecamatan Jiput, 1 orang meninggal dunia dan 21 orang luka-luka.
Di Pulau Handeuleum ada 30 orang yang hilang, belum ditemukan. Kemudian di Banyuasin Palembang ada 1 orang meninggal dunia.
Di wilayah Kabupaten Serang, di Kecamatan Cinangka tercatat ada 13 orang meninggal dunia, 36 orang luka-luka dan 30 orang hilang. Kemudian di Pulau Sangiang ada 2 korban meninggal dunia dan 46 orang luka-luka.
Koordinator MCC Banten, Nana S Amdan mengatakan data tersebut adalah data yang masuk ke Posko Utama Basarnas di kantor Kecamatan Labuan, Pandeglang.
Nana menjelaskan, Media Crisis Center (MCC) yang dibentuk Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bertugas untuk membantu penyelarasan informasi bencana Tsunami di Banten dan Lampung.
“Kami memverifkasi informasi-informasi yang beredar, termasuk data-data korban dan informasi faktual terkait bencana Tsunami di Banten dan Lampung, agar masyarakat tidak menerima informasi yang keliru,” kata Nana ditemui di Posko Utama Basarnas di kantor Camat Labuan, Senin (24/12/2018) sore.
Nana mengungkapkan cara kerja yang dilakukan MCC, yaitu memverifkasi dan mengupdate berita dari optimalisasi jejaring informasi dari anggota PWI dan SMSI.
Sekretaris Jenderal SMSI, Firdaus yang juga Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat mengatakan Media Crisis Center (MCC) dibentuk untuk memverifikasi informasi-informasi tentang situasi bencana Tsunami di Banten dan Lampung, yang beredar di media sosial.
Tim MCC juga, kata dia, terus mengupdate informasi – informasi seputar Tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung.
“Selain itu mendampingi dan menyalurkan bantuan dari pengurus dan anggota PWI dan SMSI untuk masyarakat terdampak bencana tsunami di Banten dan Lampung,” ujar Firdaus.
Pimpinan pusat SMSI dan PWI, lanjut Firdaus juga sudah berada di lokasi untuk meninjau langsung lokasi serta menyalurkan bantuan ke daerah yang terdampak bencana di Banten dan Lampung. (*)