Beritaberlian.com, Bandar Lampung – Rika Dwi Lestari (21) dan Christine Dian Pratiwi (21) yang melakukan penelitian di dua negara selama lima bulan meraih nilai sempurna.
Keduanya meraih nilai A dalam undergraduate thesis. Rika dan Christine mengikuti program joint research dengan melakukan penelitian di dua negara yakni Indonesia dan Taiwan atas kerjasama IIB Darmajaya dengan Shieh Chien University, Taipei Campus.
Rika Dwi Lestari tercatat sebagai mahasiswi jurusan akuntansi melakukan penelitian dengan judul The Effect of Current Ratio, Debt Ratio and Return on Assets on company’s value in Indonesia Stock Market and Taiwan Stock Market. Rika biasa disapa telah kembali di tanah air pada 10 Januari lalu.
Rika mengatakan berada di Taiwan selama kurang lebih lima bulan ( September 2018 – Januari 2019). “Kurang lebih 5 bulan. Tanggal 10 Januari di tanah air,” ungkap dia mengawali ceritanya.
Mahasiswi semester tujuh ini dengan mudahnya mendapatkan data di Bursa Efek Taiwan (TWSE). “Tidak sulit (dapat data), karena semua data sudah ada di Bursa Efek Taiwan,” ucapnya.
Menurutnya, selama menjalani penelitian juga terkendala oleh bahasa.
“Pastinya ada (kesulitan), karena sistem Bursa Efek Taiwan dan Bursa Efek Indonesia berbeda. Jadi harus buka-buka semua yang ada di Bursa Efek Taiwan dulu sampai ketemu data yang dicari. Dan untuk laporan keuangan yang detail, mereka tidak menyediakan dalam bahasa Inggris, jadi mau gak mau harus translate dulu. Mungkin kendala di komunikasinya ya, karena mereka bukan native jadi masih ada logat chinesenya saat berbicara English. Dan karena profesor disana sangat sibuk, jadi lumayan sulit untuk ketemu profesornya,” bebernya.
Meski terkendala, lanjut dia, undergraduate thesis berjalan lancar hingga akhir. “Alhamdulillah lancar dapat nilai 91 (A),” tutur Rika yang dibimbing oleh dua profesor dari Shieh Chien University, Taipei Campus.
Penelitian di Taiwan, kata Rika, membuat dirinya memiliki banyak teman dari berbagai negara. “Aku jadi punya banyak teman dari berbagai negara dan dibandingkan dengan di Indonesia, transportasi disana benar-benar jauh berbeda. Jadi yang namanya terlambat karena macet itu enggak mungkin karena ada MRT,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa penelitiannya terkait grafik dari price earning rasio (PER) dari sektor food and beverage di IDX dan TWSE. “Itu sama-sama fluktuatif, kadang turun kadang naik. Dari situ saya mencoba cari tahu sebenarnya apa sih yang mempengaruhi PER itu. Dan setelah saya cari tahu dari penelitian sebelumnya, mereka banyak mengatakan bahwa rasio keuangan mempengaruhi PER/nilai perusahaan. Maka dari itu saya membuat research ini, dan yang membedakan dengan research yang lain yaitu saya menggabungkan data dari dua negara yaitu Taiwan dan Indonesia,” imbuhnya.
Terpisah, Christine Dian Pertiwi yang melakukan penelitian berjudul The Influence of Corporate Social Responsibility Disclosure to Financial Performance: Comparative study on Textile Companies Listed on Indonesia and Taiwan Stock Exchanges for the Periods 2015-2017 dapat menyelesaikannya dalam lima bulan. Mahasiswi akuntansi semester tujuh ini juga sempat mengalami beberapa kendala dalam memenuhi data penelitiannya.
“Tidak semua topik/variabel bisa dianalisis di Taiwan apalagi jika ingin studi perbandingan antara Taiwan & Indonesia karena perbedaan regulasi.
Sample penelitian yang terkadang hanya disajikan dalam bahasa mandarin/Chinese Traditional. Keterbatasan jurnal lokal Taiwan contohnya, studi kasus yang terjadi di Taiwan atau penelitian-penelitian di Taiwan karena berbahasa Chinese traditional. Terakhir, profesor pembimbing research yang terkadang sulit ditemui karena memiliki urusan kampus yang lainnya,” bebernya.
Selama di Taiwan, Christine dibimbing oleh Profesor Jiin-Feng Chen dengan 15 kali pertemuan dan berhasil meraih nilai A. “Dapat A. Jadi penelitian saya itu membahas tentang pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA dan ATO) dengan sample perusahaan tekstile yang terdaftar di Bursa efek Taiwan dan Indonesia selama 3 tahun (2015-2017). Dan ternyata hasil yang di dapat, tidak ada pengaruh antara CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan,” jelasnya.
Christine mengungkapkan alasannya meneliti di Taiwan karena Shieh Chien University konsentrasi pada tekstil. “Karena kampus tempat saya research itu spesialisasinya tekstil, dan saya waktu itu berpikir kira-kira pembahasan apa yang cocok dengan tekstil. Maka saya berpikir, coba saya analisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan terutama perusahaan tekstil. Karena perusahaan tekstil juga sebetulnya saat sekarang dituntut untuk mengungkapan kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I IIB Darmajaya Dr. RZ Abdul Aziz, S.T., M.T menuturkan joint research merupakan program kerjasama penelitian antara kedua kampus. “Kami adakan program ini agar penelitian mahasiswa menjadi lebih kaya akan manfaat terutama menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa penelitian yang dilakukan mahasiswi juga dapat menjadi masukan kepada stakeholder terkait dalam menentukan kebijakan yang akan diputuskan. “Harapannya agar banyak mahasiswa/i IIB Darmajaya yang melakukan research di dalam dan luar negeri kedepannya tidak hanya mengikuti perkuliahan,” tutupnya. (*)