BeritaBerlian.com, Bandar Lampung – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mendorong Universitas Lampung (Unila) menuju universitas riset yang unggul secara nasional dan bereputasi internasional. Dengan demikian, Unila dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan Lampung. Lansir muaramedia.com
Harapan itu disampaikan Gubernur Lampung melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Hery Suliyanto, pada Dies Natalis ke–52 Unila, di Aula Fakultas Pertanian, Senin (25/9/2017). Gubernur berharap momen ini untuk memantapkan kebersamaan.
“Gubernur meminta Unila untuk memantapkan, meningkatkan, dan memperkokoh semangat juang segenap civitas akademika. Sekaligus meneguhkan jiwa Sakai Sambayan untuk Provinsi Lampung yang sejahtera dan berkeadilan,” kata Heri.
Pada bagian lain, Rektor Unila Hasriadi Mat Akin mengatakan, Unila siap membantu dan mendorong pembangunan Provinsi Lampung. Selain itu, Unila mengharapkan pemerintah dan masyarakat senantiasa memberikan saran, masukan, dan kritik bagi pembangunan.
Ini sebagai upaya Unila berkontribusi membantu Pemerintah dan masyarakat mengurangi problem kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Lampung.
“Upaya–upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tampaknya memang harus ditangani secara serius dan sungguh-sungguh oleh segenap komponen secara berkelanjutan,” kata Hasriadi Mat Akin.
Rektor juga menyampaikan selama 52 tahun berdiri, Unila banyak dibantu berbagai pihak. Salah satunya Pemerintah Provinsi Lampung.
Dalam peringatan Dies Natalis Unila, disampaikan juga pidato ilmiah oleh Irwan S. Banuwa dan Erwanto bertema ‘Partnership Lampung–DKI Jakarta dalam membangun kemandirian pangan’. Program ini digagas Gubernur Lampung sejak 2015. Kerja sama yang disepakati melalui MOU antara Pemprov Lampung dan DKI Jakarta tentang penyediaan Kebutuhan Pangan dari Lampung untuk DKI Jakarta.
Ruang lingkup kerjasama meliputi pengembangan kawasan produksi, pengembangan sarana, prasarana, dan infrastruktur pendukung distribusi. Kemudian, pengembangan kawasan pasar komoditas dan pengawasan mutu keamanan pangan.
“Kerja sama ini bertujuan mewujudkan ketersediaan pangan seperti daging sapi, daging ayam, beras, pisang, kelapa, dan komoditas lain yang disepakati,” kata Irwan S. Banuwa. (red)