BeritaBerlian.com, BANDAR LAMPUNG – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan permasalahan idelogi Pancasila tuntas sejak 1945. Meskipun demikian Pancasila adalah ideologi terbuka yang mampu menyerap perkembangan zaman.
“Pancasila itu hasil rumusan pada Bapak Bangsa kita dan tentunya sebagai ideologi terbuka memiliki ketahanan terhadap perkembangan zaman dan situasi yang mampu menyerap nilai-nilai baik yang berkembang. Pancasila bukan ideologi tertutup. Pemahaman terhadap Pancasila tidak boleh sempit dan kuno,” kata Gubernur Lampung, Senin (2/10/2017).
Dalam memberingati Hari Kesaktian Pancasilan, kata Gubernur, esesinya adalah bagaimana mempertahankannya sebagai ideologi bangsa.”Ini ideologi yang final dan sebagai anak bangsa, kitalah yang mempertahankannya. Tanpa ideologi Pancasila, bangsa ini akan pecah,” kata Gubernur Ridho yang juga alumnus Lemhanas itu.
Pemerintah Provinsi Lampung menggelar upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, dengan inspektur upacara Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono, di Lapangan Korpri Kantor Gubernur, Senin (2/10/2017) pukul 07.00. Ikrar Kesaktian Pancasila dibacakan
Upacara dimulai pukul 07.30 WIB yang diawali dengan mengheningkan cipta, dilanjutkan dengan pembacaan Naskah Pancasila yang diikuti ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ikrar Pancasila dibacakan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Kherlani.
Gubernur mengatakan tujuan upacara Hari Kesaktian Pancasila adalah untuk mengajak seluruh masyarakat daerah Lampung, khususnya ASN bersatu dan secara terus menerus mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa, sehingga dapat tercipta suasana aman, nyaman dan tentram di daerah Sai Bumi Ruwa Jurai.
“Masih segar dalam ingatan kita bahwa Gerakan 30 September 1965 yang dikenal dengan G30S/ PKI mengalami kegagalan, berkat kesiapsiagaan TNI yang dipimpin Letnan Jenderal Soeharto sebagai komandan operasi pemulihan keamanan yang dibantu oleh segenap lapisan masyarakat berhasil menumpas kebiadaban PKI, sehingga negara tetap tegak dan berdiri di atas dasar Pancasila yang menjadi falsafah bangsa Indonesia. Bertolak dari peristiwa tersebut, pemerintah menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila,” kata Sutono saat membacakan pidato Gubernur. (*)
You actually make it appear really easy with your presentation however I find this matter to be really something which I think I would by no means understand.
It seems too complex and extremely extensive for me. I am taking
a look forward in your next publish, I will attempt to get the dangle
of it!
Very interesting subject, appreciate it for putting up..