Beritaberlian.com, Lampung Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur melalui unit pelaksana teknis dinas PKM Sribhawono membentuk kelas ibu hamil berlokasi di Desa Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribhawono.
Kepala UPTD PKM Bandar Sribhawono,
Sri Retno Hastuti ditengah berlangsungnya seminar ibu hamil yang diikuti seluruh ibu hamil se-Desa Bandar Agung di halaman Poskesdes Desa Bandar Agung Lampung Timur, Rabu (13/12) menjelaskan latar belakang dibentuknya kelas ibu hamil itu mengingat adanya kasus kematian ibu dan bayi di Desa Bandar Agung pada tahun 2012 yang menjalani proses kelahiran melalui bantuan dukun bayi.
Dia menerangkan adanya kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar kesehatan ibu hamil yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas dan penanganan bayi baru lahir sehingga resiko kematian ibu dan anaknya saat proses kelahiran bisa diminimalisir.
Menurut dia bukan hal yang mudah untuk melaksanakan kegiatan tersebut sehingga bisa berjalan lancar. Kendala yang dihadapi diantaranya si ibu hamil tidak ada yang mengantar karena suami sibuk bekerja.
“Menunggui anaknya sekolah, waktu bertepatan dengan hari pasaran karena pedagang dan alasan sedang mengajar karena seorang guru,” katanya.
Menyiasati persoalan tersebut pihaknya pun melakukan inovasi supaya partisipasi kelas ibu hamil meningkat diantaranya dengan melakukan kegiatan secara rutin setiap bulanya di hari yg sama dan menyesuaikan jam pulang sekolah siswa TK.
Merekrut 10 orang kader kelas ibu yg tersebar di 26 dusun dan tiap kader bertanggung jawab terhadap dusun yg telah di tunjuk untuk mengundang dan memotivasi ibu hamil untuk mengikuti kelas. Bermitra dengan dukun bayi dan menjadikan dukun sebagai kader kelas ibu.
Bekerjasama dengan bidan agar menganjurkan setiap ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil
“Dan membuat kegiatan tambahan kelas ibu seperti praktek langsung memandikan dan membedong bayi,merawat bayi sehari hari, praktek pijat bayi dan praktek relaksasi hypno bryting,” katanya.
Lalu memberikan sertifikat kelulusan untuk ibu hamil yang rajin ikut kelas ibu
dan mendatangkan dokter spesialis kandungan setiap akhir tahun untuk meningkatkan wawasan ibu hamil dan suami tentang kesehatan ibu dan bayinya.
“Dampaknya sekarang dari berbagai kegiatan yg di lakukan, kelas ibu hamil berjalan rutin setiap bulan, kunjungan kelas sampai 85 %, kemitraan dengn dukun berjalan lancar dan persalinan dukun 0 persen, angka kematian ibu dan bayi menurun,” ujarnya. (*)