Beritaberlian.com, LAMPUNG TIMUR–Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan sektor pariwisata menjadi lokomotif pembangunan Lampung. Bahkan, pariwisata yang termasuk dalam tiga program prioritas Pemerintah Provinsi Lampung mampu menggerakan dua prioritas program lain, yaitu pertanian dan indsutri. “Dari tiga kebijakan strategis nasional dan tiga kebijakan strategis daerah Lampung yang serupa, yakni ketahanan pangan, industri dan pariwisata, yang paling cepat untuk menyejahterakan rakyat adalah pariwisata. Pariwisata menjadi lokomotif, karena pertanian bisa menjadi pariwisata, begitu juga dengan industri kecil bisa dilakukan di wahana pariwisata,” ujar Gubernur Ridho dalam kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, di Gedung Pusiban Kantor Bupati Lampung Timur, Selasa (6/2/2018).
Menurut Gubernur, Lampung Timur sudah benar menempatkan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan. “Pariwisata sudah ditempatkan oleh Bupati Lampung Timur dengan arah yang benar dan teman-teman ASN yang mengimplementasikan di lapangan,” tambah Gubernur.
Gubernur Ridho juga menyampaikan bahwa Kabupaten Lampung Timur memiliki peran di Provinsi Lampung. “Dengan luas dan jumlah penduduk yang besar, Lampung Timur mengalami cukup banyak kemajuan dengan mengembangkan sektor pariwisata, sehingga Lampung memiliki keunggulan komparatif dari Provinsi lain. Ini semua karena kita memiliki potensi wisata yang lebih baik,” ujarnya.
Saat ini, kata Ridho, Lampung masuk ke dalam lima besar destinasi wisata nasional. “Saya berterima kasih kepada Ibu Bupati dan jajarannya dalam memberikan dukungan yang penuh terhadap pengembangan pariwisata,” katanya.
Selain itu pula, Ridho mengungkapkan bahwa seperti disampaikan Menteri Pariwisata RI, bahwa Provinsi Lampung dalam rangka pertumbuhan peningkatan pariwisata, meningkat dua kali lipat dibandingkan nasional. “Saya menerima laporan dari Ibu Bupati, bahwa pengembangan pariwisata di sini disertai semangat warga masyarakat. Hari ini antusiasme masyarakat terhadap pembangunan pariwisata sangat baik, yang dimotori Pemkab Lamtim melalui ibu Bupati,” ujarnya.
Ridho mengimbau untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur untuk ikut andil dan berjuang dalam pembangunan untuk kemajuan Lampung Timur.
“Ketika Lampung Timur ini maju, Anda (ASN) merupakan bagian dari kemajuan itu, akan memiliki kebanggaan setelah daerah ini maju bahwa Anda pernah mengabdi disini. Andalah menjadi tulang punggung negara, andalah birokrasi yang mengawaki Lampung. Berhasil tidak nya adalah anda senidiri ASN sebagai mesin Pemerintahahan,” katanya.
Sementara, Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim menyampaikan apresiasi atas kunjungan Gubernur Ridho beserta jajaran Pemprov Lampung ke Bumei Tuwah Bepadun. Chusnunia mengatakan bahwa Kabupaten Lampung Timur sedang berbenah dan bangkit dalam semua bidang. “Saya senang memiliki tim yang kompak, semakin waktu semakin kompak dari level kecamatan dan desa. Walaupun menghadapi persoalan tetapi Lampung Timur tetap kompak, dan adapun semua hasil adalah buah karya gotong royong seluruh elemen dari masyarakat Lampung Timur,” ujarnya.
Pada acara tersebut, Gubernur Ridho turut memberikan bantuan seperti, bantuan kepada masyarakat Lampung Timur sebesar Rp5,9 miliar, Program Pembangunan Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan total anggaran sebesar Rp74,3 miliar, bantuan Program Gerbang Desa Saburai sebesar Rp.400 Juta, dan bantuan bagi Desa/Kampung/Pekon/Tiyuh masing-masing senilai Rp.6 Juta.
Lalu, bantuan buffer stock bencana alam dinas sosial Kabupaten Lampung Timur sebesar Rp.23,5 Juta, bantuan program/kegiatan bidang cipta karya dan sumber daya air sebesar Rp15 miliar, pembangunan pompa hidram kecamatan Way Jepara dan bantuan motor roda tiga untuk kecamatan Labuhan Maringgai.
Selanjutnya, ada pula bantuan untuk bidang kesehatan tahun 2017 diantaranya bantuan obat dan pembekalan kesehatan satu paket dengan nilai dana sebesar Rp352,3 juta , bantuan perbaikan gizi masyarakat berupa pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-Asi) untuk 600 balita dan pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan untuk 450 ibu hamil kurang energi kronik serta 30 tripod untul posyandu dengan nilai dana Rp519,7 juta. Lalu, bantuan pengendalian penyakit tidak menular berupa bantuan alat krioterapi untuk pengobatan pasien dengan IVA positif di 9 Puskesmas (Mataram Baru, Karya Tani, Sumber Rejo, Rajabasa Lama, Sidorejo, Trimulyo, Labuhan Maringgai, Rejo Katon, Pekalongan) dengan nilai dana Rp672,4 juta.
Lalu, bantuan dibidang kesehatan pada tahun 2018, salah satunya bantuan perbaikan gizi masyarakat berupa pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-Asi) untuk 100 balita dan pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan untuk 100 ibu hamil kurang energi kronik dengan nilai dana Rp106 juta.(*)