Beritaberlian.com, BANDAR LAMPUNG —Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri menyambut baik peluang kerjasama sister-city dengan Republik Kroasia. Peluang kerjasama itu di bidang perdagangan, terutama untuk produk kopi dan kakao. Hal tersebut diungkapkan Bachtiar pada acara Silaturahmi dengan Duta Besar RI untuk Kroasia Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung, Rabu (7/2/2018). Pertemuan Bachtiar dengan Bang Oedin atau Kyai Oedin (panggilan Sjachroedin ZP), memang penuh nostaligia dan mengundang haru. Sebab, Bachtiar mengatakan Bang Oedin adalah gurunya yang membantu saat dirinya terpuruk. “Beliau adalah sosok guru, senior dan panutan bagi saya. Beliau yang membantu pada saya saat terpuruk. Tidak banyak yang membantu pada saat orang terpuruk tapi tidak dengan Beliau. Dia membantu saya, banyak petuah yang Beliau katakan kepada saya,” ujar Bachtiar dengan nada bergetar dan mata berkaca-kaca.
Bachtiar menilai peluang kerja sama dengan Kroasia merupakan langkah Bang Oedin yang cinta akan Lampung. Provinsi Lampung sendiri, ujar Bachtiar siap menjajaki peluang kerjasama tersebut. “Dengan keterbukaan Pak Sjachroedin yang meminta Lampung untuk membuka kerjasama dengan Kroasia menandakakan jika peluang kerjasama kita terbuka, produk yang kita bawa bisa kopi dan kakao,” ungkap Bachtiar.
Dalam pertemuan ini, Sjachroedin ZP mengatakan konsumsi kopi dan kakao cukup tinggi di Eropa. Nantinya, ia mengatakan, untuk dapat dikenal luas produk Lampung tidak akan hanya dipasarkan untuk wilayah Kroasia saja tapi bisa diperluas hingga ke Negara-negara tetangga Kroasia, seperti Slovenia, Serbia, Bosnia Hungary, Herzegovina, Montenegro. “Jangan melihat untuk penjualan di Kroasia saja, tapi juga ke sejumlah Negara tetangga bisa disebarkan disitu, contohnya seperti produk merk Indomie, yang membuka pabrik di Serbia sehingga produknya bisa menyebar keseluruh Eropa,” ujar Mantan Gubernur Lampung dua periode ini.
Selain produk kopi dan kakao peluang kerjasama juga terbuka pada sektor lain di antaranya dalam sektor informasi dan teknlogi (IT), usaha ekspedisi melalui pelabuhan di Kroasia, pengiriman tenaga kerja terdidik seperti di bidang kesehatan dan perhotelan dan usaha dibidang perkapalan. “Kroasia sudah sangat maju, dalam sektor industri khususnya pada sektor perkapalan, persenjataaan dan bidang teknologi. IT Kroasia bahkan telah dipakai oleh Amerika dan Eropa,” ungkap Oedin.
Saat ini, Oedin melanjutkan kerjasama yang telah terlaksana antara Indonesia dan Kroasia di antaranya pada bidang kebudayaan dan pendidikan. Contohnya dengan menampilkan kesenian Lampung pada acara Indoesian Cultural Event 2017 di Zagreb bulan Oktober 2017 lalu.
Selain itu, ia juga mendorong Pemprov Lampung untuk mengenalkan potensi pariwisata Lampung yang dinilainya tidak kalah dengan wisata yang ada di Eropa. “Keindahan Lampung tidak kalah cantik dengan Kroasia, kita harus memperkenalkan potensi Lampung. Caranya seperti mengenalkan Lampung melalui film. Undang para traveler untuk membuat film tentang potensi Lampung. Nanti film itu bisa kita putar di acara festival yang sering dilaksanakan di sana, agar mereka kenal Lampung,” kata Kyai Oedin.
Walaupun berada jauh di Negara bagian Eropa Timur, kecintaan Sjachroeddin terhadap Lampung tetap tertanam dibenaknya. Selama lebih dari 10 bulan menjabat sebagai Dubes RI untuk Kroasia ia senantiasa menjunjung kebudayaan Lampung, di antaranya dengan menerapkan kebijakan untuk memakai batik Lampung untuk pegawai di kedutaan. Selain itu, ia juga memajang Baju Adat Lampung yang diberikan dari Pemprov Lampung di gedung kedutaan. “Baju ini dipanjang di Kedubes, saya sebagai orang Lampung, mengedepankan budaya Lampung, ini bukan kesukuan tapi kebanggaan terhadap daerah,” ujarnya. (*)