Beritaberlian.com, BANDAR LAMPUNG —Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno terus mendorong sinergi dengan Pemerintah Pusat dalam upaya meningkatkan program-program strategis bagi pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Provinsi Lampung. Hal tersebut disampaikan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Heri Suliyanto dalam acara Musrenbang Provinsi Bidang Koperasi dan UKM di Hotel Emersia, Rabu, 15/02/2018.
Menurut Heri, sesuai pesan Pjs. Gubernur Didik Suprayitno upaya Pemerintah Provinsi Lampung dalam pengembangan Koperasi dan UKM terus didukung oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan menggelontorkan dana sebesar 20,4 Milyar sejak tahun 2012 – 2017.
Menurutnya dana tersebut digelontorkan melalui 10 program untuk 30 koperasi, 15 lembaga pendidikan dan 107 wirausaha baru. Selain itu, Provinsi Lampung juga turut memperoleh program Pusat Layanan Usaha Terpadu, program fungsi pendidikan dan pembangunan revitalisasi pasar tradisional yang dialokasikan di Kabupaten Lampung Timur.
“Melalui kegiatan ini kami ucapakan terima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi dan UKM RI terhadap upaya Pemerintah Provinsi Lampung dalam mengembangkan koperasi dan UKM yang ada, diharapkan program-program strategis di Tahun 2018 juga dapat dialokasikan di Provinsi Lampung”, ujar Heri.
Lebih lanjut Heri juga berharap seluruh Dinas Koperasi dan UKM kabupaten/kota se-Provinsi Lampung dapat melakukan monitoring dan evaluasi terkait manfaat penerima bantuan tersebut.
“Kepala Dinas Koperasi dan UKM kabupaten/kota agar dapat melakukan monitoring penerima bantuan serta bersinergi untuk melakukan pembinaan terhadap koperasi yang aktif maupun yang tidak aktif melaui gerakan koperasi di Provinsi Lampung”, ujar Heri.
Sementara itu, Perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM RI Irsan Ali mengatakan Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2018 akan melaksanakan Program Prioritas Utamanya pada Reformasi Total Koperasi melalui Pengembangan Kewirausahaan dengan fokus kegiatannya meliputi pelatihan, fasilitasi permodalan, fasilitasi pinjaman dana bergulir, fasilitasi promosi dan pameran berbasis IT serta fasilitasi hak cipta dan hak merek bagi para wirausaha pemula.
“Alokasi anggaran pada Provinsi Lampung untuk Tahun 2018 sekitar 3,1 Milyar dari Dana Dekonsentrasi dan 2 Milyar dari DAK Non Fisik. Sehingga diharapkan mampu mendorong peran koperasi dan UMKM untuk memberikan kontribusi lebih besar bagai perekonian nasional”, kata Irsan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung Satria Alam mengatakan capaian kinerja Dinas Koperasi dan UKM sampai tahun 2017 rata-rata melebihi target yang telah ditentukan. “Persentase pertumbuhan jumlah koperasi aktif mencapai 17,9% dari target 13%. Selain itu peningkatan wirausaha baru mencapai 320% dari target 200% dan peningkatan tenaga sektor koperasi mencapai 6,16% dari target 4%.,” ujarnya.
Lebih lanjut Satia Alaman mengatakan pihaknya berharap kegiatan Musrenbang ini dapat merangkum segala permasalahan dan isu strategis sehingga menghasilkan program strategis guna pengembangan koperasi dan UKM di Provinsi Lampung.
Dalam musrenbang ini juga turut menghadirkan narasumber dari Bappenas RI, Bank Indonesia Provinsi Lampung, dan pihak swasta serta menghadirkan peserta dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung. (*)