Beritaberlian.com, BANDAR LAMPUNG–Pemerintah Provinsi Lampung (Pemprov) menerima kunjungan kerja Pemerintah Pusat dalam rangka memantau dan mengevaluasi kebijakan Nawacita Presiden Joko Widodo. Kunjungan dikemas dalam kegiatan bertema ‘Efektivitas akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat’ di Ruang Abung Balai Keratun, Kantor Pemprov Lampung, Kamis (22/11/2012).
Menurut Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet RI, M. Amperawan, Presiden memberikan tugas pada Staf Ahli untuk aktif memberikan rekomendasi terhadap berbagai isu strategis.
Menurutnya isu-isu yang dianggap strategis saat ini terkait agenda prioritas keenam Nawacita, yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional melalui akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif dengan sasaran, arah kebijakan, dan strategi pembangunan. “Sejauh mana implementasi agenda Nawacita dan bagaimana dukungan Pemerintah Provinsi Lampung terhadap perkembangan ekonomi kreatif dan evaluasi kebijakannya,” kata Amperawan.
Terkait hal ini, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, mengatakan pengembangan ekonomi kreatif tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Lampung (2018-2022). Kebijakan ini untuk menciptakan inftasruktur yang memadai, mempermudah akses pembiayaan, dan menjamin perlindungan hukum bagi pelaku ekonomi kreatif.
Selain itu,terus mengembangka sumber daya insani kreatif melalui pemberian fasilitasi dan apresiasi. Kemudian, memperkuat kerjasama antar pemangku kepentingan dalam meningkatkan aktifitas produk ekonomi kreatif dan mempermudah fasilitas pembiayaan pengembangan produk kreatif dan inovatif di Provinsi Lampung.
“Melalui Dinas Koperasi dan UMKM, Pemerintah Provinsi Lampung menyalurkan berbagai bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk ribuan UMKM di Provinsi Lampung. Ke depan, Lampung akan melakukan study banding ke sejumlah daerah untuk melihat perkembanganan ekonomi kreatif dari pengrajin pengrajin lokal di daerah lain”, ujar Taufik.
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Yeane Irmaningrum, mengatakan Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB, Provinsi Lampung tumbuh 5,35 persen. Capaian itu tercatat menjadi rekor tertinggi yang diperoleh Bumi Ruwa Jurai dalam tiga tahun terakhit sejak 2015 lalu.
Secara keseluruhan di pulau Sumatera, pertumbuhan ekonomi Lampung menempati posisi ketiga dari 10 provinsi yang secara rata-rata tumbuh 4,65%. Di posisi teratas terdapat Sumatera Selatan sebesar 6,07% dan Aceh 5,74%. “Melihat hasil sementara di tahun ini kami cukup lega dan senang dan berharap pertumbuhan ini ke depan terus berlanjut,” jelas Yeane. (*)